Penulis : Rinawati , Mahasiswi Manajemen pendidikan Islam, UIN STS Jambi
Era digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan.Pengunaan teknologi dan internet ini menjadi bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran.Namun, dengan hadirnya era digital, muncul tantangan sekaligus peluang baru dalam mengelola peserta didik. Para pendidik dan intikusi pendidikan dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dan mengoftimalkan pengunaan teknologi guna memberikan pengalaman belajar yang efektif dan relevan bagi peserta didik. Berikut adalah beberapa tantangan dan peluang yang muncul dalam mengelola peserta didik diera digital. Romandoni, ilham yahya, and Nur Efendi. “Transformasi Kepemimpinan Pendidikan Islam: Tantangan Dan Peluang Di Era Digital.” Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 12.2(2024): 194-209.
Kesenjangan akses terhadap teknologi meskipun teknologi telah berkembang pesat, tidak semua peserta didik memiliki akses yang sama terhadap perangkat dan internet. Di daerah perkotaan, akses terhadap internet cepat dan perangkat teknologi mungkin tidak menjadi masalah, tetapi di daerah perdesaan atau terpencil, akses ini masih sangat terbatas. Hal ini menciptakan kesenjangan dalam kualitas pembelajaran yang dapat diakses oleh peserta didik. Sekolah dan guru sering kali harus mencari cara untuk mengatasi hambatan ini, seperti menyediakan bahan ajar dalam bentuk fisik atau berkolaborasi dengan pemerintah untuk memastikan akses internet yang merata.
Distraksi dari pengunaan teknologi diera digital peserta didik memiliki akses yang mudah keberbagai platform hiburan, seperti media sosial dan permainan online, yang bisa mengalihkan perhatian mereka dari proses belajar distraksi ini menjadi salah satu tantangan terbesa dalam pengelolaan peserta didik, terutama dalam pengajaran daring. Pendidik harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang interantif dan menarik agar peserta didik tetap pokus dan termotivasi untuk belajar.
Kurangnya literasi digital tidak semua peserta didik, bahkan guru, memiliki kemampuan literasi digital yang memadai. Literasi digital bukan hannya tentang bagaimana mengunakan perangkat teknologi, tetapi juga tentang bagaimana memanfaatkan teknologi secara tritis dan etis. Peserta didik harus diajarkan bagaimanai mengunakan internet sebagai sumber informasi yang palid, bagaimana membedakan informasi yang akurat dari hoaks, serta bagaimana berprilaku secara etis didunia maya. Literasi digital ini menjadi tantangan tersendiri yang perlu diatasi melalui pembekalan yang tepat.
Personalisasi pembelajaran teknologi memungkin kan penerapan pembelajaran yang lebih personal. Dengan mengunakan data dan algoritma, platfor pembelajaran dapat menyesuaikan materi dan metode pengajaran dengan kebutuhan dan kemampuan individu peserta didik. Ini memungkinkan setiap peserta didik belajar dengan kecepatan meraka sendiri dan pokus pada area yang paling membutuhkan perhatian. Personalisasi ini dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran dan memastikan bahwa setiap peserta didik memcapai potensinya secara maksimal.
Dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang ini, penting bagi pendidik untuk terus beradabtasi dengan teknologi,memastikan kesetaraan akses, dan mengedepankan pendidikan yang seimbang antara keterampilan digital dan sosial.
Dan adapun tantangannya adalah, Dengan jumlah peserta didik yang besar, koordinasi antar guru, staf, dan manajemen bisa menjadi kompleks .komunikasi yang tida efektif dapat menghambat jalannya kegiatan belajar mengajar.Setiap peserta didik mimiliki kebutuhan krakteristik yang berbeda beda, terutama bagi siswa yang memerlukan bimbingan khusus atau ekstra. Dan adapun kelas dengan jumlah siswa yang banyak bisa menjadi sulit untuk dikelola, baik dari segi disiplin maupun pencapaan akademic.
Adapun peluang adalah, mengelola siswa dalam jumlah besar bisa dioptimalkan dengan bantuan teknologi. Sistem manajemen pembelajaran (LMS) aplikasi komunikasi, bisa membantu guru dalam menyebarkan materi, memantau kemajuan siswa dan mengajar secara efektif. Dan seiring dengan peningkatan jumlah peserta didik, ada kesempatan bagi sekolah untuk memperbaiki atau memperluas fasilitas, baik melalui investasi internal atau dukungan dari pihak eksternal seperti orang tuo atau pemerintah.
Jadi kesimpulan yang kita ambil dari opini ini bahwa, mengelola peserta didik di era digital memang penuh tantangan, mulai dari kesenjangan akses hingga distraksi dari teknologi. Namu, jika dikelola dengan baik, teknologi juga menawarkan peluang besar untuk memciptakan pengalaman belajar yang lebih fleksibel, inklusif, dan personal. Para pendidik perlu terus beradabtasi dan memanfaatkan teknologi dengan bijak agara dapat membantu peserta didik berkembang didunia yang semakin digital ini.
Penulis : Rinawati , Mahasiswi Manajemen pendidikan Islam, UIN STS Jambi